Flying with wings or Flying with "wings"?
Kayaknya kata-kata itu sama ya, serupa tapi tak sama. Kenapa sich dengan kata-kata itu?Ada yang aneh?
Sebenernya sich pengen share aja tentang maskapai penerbangan Indonesia yang sangat kurang di mata dunia. Apa sich sebenarnya yang terjadi di dalam "perut" perusahaan maskapai penerbangan Indonesia sampai-sampai maskapai kita mendapatkan "cap hitam".
Kita bisa sama-sama lihat koq, faktor utama adalah sering terjadinya kecelakaan dalam maskapai penerbangan Indonesia. Dan faktor penyebabnya antara lain usia pesawat yang udah uzur (rata-rata kan pesawat kita beli dalam keadaan bekas), maintenance yang kurang maksimal (biasanya mereka lebih mengedepankan untuk meraih profit dan mengesampingkan perawatan armada mereka), service yang kurang menyentuh customer.
Faktor penyebab yang pertama dan kedua bila difokuskan bisa meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan. Bila faktor tersebut bisa dikendalikan, perusahaan penerbangan Indonesia bisa melangkah pada perbaikaan service guna membentuk loyalitas untuk konsumen dan menciptakan consumer satisfaction .
Baru-baru ini di harian KOMPAS diberitakan bahwa Dishub akan inspeksi bengkel pesawat "Kaki Lima".
Wow......kedengarannya ngeri juga ya ada bengkel pesawat "Kaki Lima".
Di media tersebut diberitakan bahwa bengkel kelas ini biasanya tidak melakukan perawatan maupun perbaikan sesuai dengan standar penerbangan yang berlaku. Kalau sudah begini bagaimana kita bisa bersaing dan mendapat pengakuan dari dunia internasional, yang ada kita mendapat cekalan dari mereka.
Mudah-mudahan aja apa yang diberitakan dalam media itu benar bahwa Dishub akan melakukan inspeksi terhadap bengkel-bengkel "Kaki Lima".
Kalau hal tersebut dibiarkan terus apakah kita masih bisa Flying with wings (baca:pesawat terbang) or Flying with "wings" (baca: malaikat)??